Jumat, 19 September 2008

Reboot


Akhirnya...

Setelah lebih dari dua bulan vakum, aku kembali. Seperti perantau yang pergi melaut, menerjang badai, kemudian kembali pulang ke rumah. Seperti mineral yang terbawa naik sampai ke pucuk daun, hingga daun itu gugur dan kembali ke tanah. Seperti udara yang sesaat merantau dan berputar dalam tubuh manusia, sebelum nafas kembali menghembuskannya keluar.

Ada banyak pelajaran dalam dua bulan perantauanku di dunia pengangguran. Dunia orang bebas. Tidak ada lagi sistem yang mengungkung, hanya ada pilihan bebas ke mana pun aku mau. Namun kebebasan juga berarti tanggung jawab; tanpa ada tuntutan untuk melakukan sesuatu, aku harus menentukan sendiri tindakan-tindakanku. Menjadi tuan atas hidupku sendiri.


Ada banyak hal yang ingin kubagi denganmu, wahai orang-orang yang kucintai,


Namun ternyata, bahkan setelah aku selesai dengan sebuah proyek di luar Pulau Jawa, aku kesulitan untuk kembali pada pola lama. Salah satunya, pada kebiasaan menulis blog. Ada banyak yang ingin kubagi dengan kalian semua. Cerita pengalaman bekerja profesional ke sebuah tempat terpencil bernama Tanjung Enim. Cerita pengalaman memimpin tim asesmen ke Palembang dan menjalin relasi dengan orang-orang perusahaan, baik formal maupun informal. Cerita drama pernikahan Tita, dan bagaimana aku merasa begitu kehilangan. Cerita mengenai pasien-pasienku di Klinik Memori, termasuk yang menyenangkan hingga yang akut dan melelahkan. Juga banyak lagi cerita-cerita kecil. Semuanya seperti buah yang matang di pohon, namun tak kupetik tepat pada waktunya—kini semuanya telah membusuk di atas tanah, bahkan sudah lenyap dimakan roda waktu. Sulit kembali menulis cerita-cerita yang sudah lama berlalu, karena aku harus terus bergerak ke depan. Masih banyak buah yang siap dipetik—kini aku akan menulis pengalaman-pengalaman yang masih segar. Bukan yang sudah membusuk di atas tanah.


Reboot. Saatnya memulai lagi proyek menulis untuk blog.


Terima kasih tetap mau membaca blogku. Semoga banyak hal yang bisa Anda dapatkan ke depannya—setelah terlalu lama Black Box ini vakum.


Salam,




Rizal